Bagaimana industri pengemasan mengadopsi teknologi terkini (6)?
Pencetakan 3D merupakan tren yang sedang berkembang di industri pengemasan, yang memungkinkan perusahaan membuat berbagai prototipe dan berinovasi pada lini pengemasannya hampir secara real-time. Merek sering kali mencoba desain kemasan, namun desain ini memakan biaya, memakan waktu, dan boros. Teknologi pencetakan 3D dapat meringankan masalah-masalah ini dan mempromosikan pengemasan yang dipersonalisasi, dan kontribusi terhadap sampah plastik adalah nol. Teknologi ini memberikan para insinyur dan desainer kebebasan merancang yang lebih besar sehingga mereka dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi. Produsen juga menggunakan teknologi manufaktur aditif untuk memproduksi prototipe komponen mekanis pengemasan, misalnya dengan mencetak lengan robot untuk lini pengemasan tertentu. Mulai dari bahan kemasan hingga keamanan produk, sertifikasi, dan pelacakan, nanoteknologi digunakan di semua tahap rantai pasokan kemasan. Penggunaan nanopartikel yang dicampur dengan rantai polimer dapat meningkatkan sifat penghalang dan kekuatan tarik kemasan. Hal ini juga dapat membantu merek dan perusahaan pengemasan untuk melacak dan melakukan anti-pemalsuan. Selain itu, nanoteknologi telah memberikan dampak besar pada industri pengemasan makanan dengan mengatasi permasalahan keamanan pangan yang semakin dikhawatirkan oleh masyarakat. Lapisan nano pada permukaan kemasan dapat melindunginya dari kotoran, debu, dan noda. Terakhir, beberapa jenis nanosensor dapat digunakan untuk memantau kesegaran makanan dan mendeteksi perubahan kimia apa pun.
Dapatkan harga terbaru? Kami akan merespons sesegera mungkin (dalam 12 jam)
lebih banyak produk
Berita
Produk Unggulan
Hubungi