Tren perkembangan bahan kemasan kertas rumah tangga dan produk saniter

Tren 1 : mengurangi jumlah dan mengurangi ketebalan Sambil memenuhi fungsi perlindungan, kenyamanan dan promosi, bahan kemasan berkembang menuju ringan, yang tidak hanya menghemat sumber daya dan mengurangi biaya, tetapi juga mengurangi limbah. Ketebalan bahan kemasan yang umum digunakan untuk produk sanitasi adalah 50 ~ 70 μm, dan disarankan untuk menguranginya menjadi 40 ~ 45 μm. Namun setelah bahan kemasan menjadi lebih tipis, beberapa masalah juga akan muncul, seperti rendahnya kekakuan bahan tipis dan tampilan rak produk yang buruk; bahan tipis mudah meregang, dan kesulitan mencetak juga akan meningkat. 'Baik tipis dan bagus', yang mengedepankan persyaratan lebih tinggi untuk pemasok material. Saat ini, praktik umum pemasok adalah meningkatkan kekakuan material. Tren 2 : penyederhanaan materi Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan perlindungan lingkungan, 'perlindungan lingkungan hijau' telah menjadi pusat perhatian sosial. Penyederhanaan bahan kemasan, lebih kondusif untuk daur ulang. Tren 3 : Dapat didaur ulang dan didaur ulang Mudah didaur ulang, mudah ditangani, mudah digunakan kembali, mudah diregenerasi atau mudah terdegradasi merupakan ciri penting bahan kemasan ramah lingkungan. Karena fitur ini, bahan kemasan ramah lingkungan dapat didaur ulang, sehingga menghemat sumber daya dan melindungi lingkungan. Saat ini, semakin banyak perusahaan yang mempertimbangkan bahan yang dapat didaur ulang, seperti MDOPE, BOPE dapat menggantikan BOPP dan PET, BOPA, dll.
Tren 4: Meningkatkan kinerja dan mempermudah penggunaan Laju inovasi produk dalam industri barang konsumsi semakin cepat, dan inovasi pengemasan semakin mendapat perhatian dari pemilik merek. Peningkatan fungsi bahan kemasan menjadi lebih mendesak, sehingga dapat lebih memenuhi kebutuhan konsumen dan membuatnya lebih nyaman dan cepat digunakan. Seperti: penggunaan kantong tempel berulang, kantong mudah sobek, kantong ritsleting, kantong benang, dll. Tren 5: Meningkatkan efisiensi pemrosesanSaat ini, konsep integrasi rantai industri telah merambah ke dalam pengembangan pengemasan dan implementasi di banyak perusahaan. Pemilihan bahan kemasan harus dikombinasikan dengan keseluruhan desain kemasan, dan efisiensi pemrosesan jalur produksi harus dipastikan. Apakah material mudah diproses dan dibentuk, dan dapatkah memenuhi atau bahkan meningkatkan efisiensi produksi back-end? Ini akan menjadi arah penting bagi pengembangan bahan kemasan di masa depan.
Tren 6 : Memberikan lebih banyak efek dekoratif pada kemasan Kecantikan dan diferensiasi merupakan fungsi penting yang dilakukan oleh kemasan. Desain kemasan yang dipadukan dengan penggunaan bahan kemasan yang rasional dapat mencerminkan efek dekoratif yang lebih kaya dan indah, sehingga merek dapat menonjol di antara produk sejenis. Perubahan mode belanja membuat konsumen menyesuaikan cara memilih produk. Dari rak toko fisik asli hingga munculnya berbagai platform belanja online, persyaratan efek visual desain kemasan tidak diragukan lagi menghadirkan ekspektasi dan tantangan yang lebih tinggi. Bagi merek dan desainer, ini juga merupakan peluang bagus untuk berputar-putar, menggunakan desain kemasan produk yang baru, penuh warna, dan unggul, dengan cepat menarik perhatian konsumen, membimbing mereka untuk menambahkan produk ke keranjang belanja, sehingga dapat meningkatkan merek ' efek rak. Misalnya : Kualitas artistik tas kemasan dapat diekspresikan melalui berbagai teknik pengolahan yang berbeda seperti penajaman, bronzing, embossing, dan relief 3D, sehingga dapat menyampaikan nilai merek perusahaan. ● Menggunakan proses bronzing pemosisian film PE. Polanya bening, indah, berwarna-warni, tahan aus, dan tahan sinar matahari. Desain bronzing pada film PE dapat berperan sebagai finishing dan menonjolkan tema desain, terutama untuk merek dagang dan nama registrasi, dan pengaruhnya lebih signifikan.
Proses pencetakan laser film PE, pencetakan laser holografik pada film transparan atau putih susu dengan teknologi pengawetan UV, dapat mencapai efek laser multi-pola format penuh atau lokal, penyelesaian satu kali. Proses teknologi pencetakan film PE 4D. Tren 7 : Penerapan dan promosi membran degradasi berbasis bio Dalam beberapa tahun terakhir, konsumen semakin sadar akan bahaya yang disebabkan oleh plastik sekali pakai dan pentingnya inovasi untuk kemasan berkelanjutan. Menurut penelitian McKinsey, 40% sampah plastik dunia masuk ke tempat pembuangan sampah, 25% dibakar, dan hanya sekitar 16% yang diolah menjadi plastik daur ulang. Menanggapi situasi ini, pemerintah di seluruh dunia secara berturut-turut telah menerapkan peraturan ketat yang bertujuan untuk mengurangi limbah kemasan. Pengemasan merupakan perhentian pertama untuk berkomunikasi dengan konsumen. Merek dapat menghilangkan kekhawatiran masyarakat terhadap perubahan iklim global, penggunaan bahan yang berlebihan, dan permasalahan lainnya melalui kemasan. Akibatnya, jumlah bahan dan pemasok berbasis bio telah membludak, dan bioplastik kini digunakan dan dipromosikan di pasar komersial global.
Plastik biodegradable mengacu pada plastik yang dapat terurai atau dimetabolisme oleh mikroorganisme di lingkungan alami ( seperti tanah, dll. ) dan/atau dalam kondisi tertentu ( seperti kompos biologis, dll. ) untuk menghasilkan zat seperti CO2 dan air. Peralatan pemrosesan yang digunakan sama dengan film PE biasa, seperti mesin peniup film umum, mesin pengecoran, mesin cetak, dan mesin pembuat tas.


Dapatkan harga terbaru? Kami akan merespons sesegera mungkin (dalam 12 jam)

Rahasia pribadi