Mengapa daur ulang merupakan topik yang tidak dapat dihindari dalam industri pengemasan?

10-09-2024
Perusahaan modern harus mengekspresikan dan mengejar kemungkinan penggunaan kembali dalam produksi bahan kemasan untuk komoditas. Ini adalah persyaratan dan tanggung jawab masyarakat bagi perusahaan. Terutama untuk bahan kemasan yang sangat dekat dengan kehidupan, produksi sejumlah besar limbah juga merupakan bagian penting dari peningkatan beban dan pengeluaran sosial. Oleh karena itu, kinerja tanggung jawab sosial perusahaan harus tercermin dalam pengabaian bahan kemasan. Cara memanfaatkannya dengan baik telah menjadi aspek yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan. Pertama-tama, perusahaan harus sangat menyadari penguasaan bahan kemasan dan metode penggunaan kembali; kedua, untuk penggunaan dan produksi bahan kemasan, perusahaan terkait harus saling menghubungi dan berdiskusi; sekali lagi, informasi bahan kemasan harus terbuka, sehingga orang-orang untuk penggunaan dan penggunaan bahan kemasan sangat mudah.
Dalam bahan kemasan, bahan kaca umumnya dihancurkan setelah digunakan, sehingga dapat dibuat menjadi wadah kaca baru, dan juga dapat digunakan kembali untuk bahan konstruksi dan sipil. Bahan botol plastik juga dapat dicairkan dan menghasilkan serat kimia, atau dicetak menjadi botol plastik; untuk bahan kaca berbusa dan organik, setelah perawatan kimia, dapat diproduksi menjadi peralatan, bahan makanan sehari-hari dan komoditas lainnya, dan juga dapat digunakan sebagai bahan baku industri. Setelah mengklasifikasikan bahan kemasan wadah kertas, dapat digunakan sebagai bahan baku kertas daur ulang atau sebagai papan bangunan. Oleh karena itu, dalam bahan kemasan, bahan yang berbeda dapat memainkan perannya dalam regenerasi sesuai dengan kebutuhan yang berbeda setelah menjadi limbah, yang juga merupakan perwujudan penting dari tanggung jawab sosial masyarakat modern dalam menggunakan bahan kemasan. Dalam aspek lain, dari bahan kemasan yang kita hubungi dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat melihat penggunaan kembali, yang dapat membuat orang memperhatikan.
Contohnya: (1) Kaleng logam. Tingkat pemanfaatannya kembali juga sangat tinggi. Setelah material tersebut dibuat menjadi serpihan besi, dapat dikembalikan ke tungku dan dibuat menjadi tangki logam. (2) Ember logam. Sama halnya dengan metode penggunaan kembali kaleng logam. Dalam hal ini, produksi penggunaan kembali menghemat 3% energi daripada pemrosesan dengan bahan mentah. Ember logam juga dapat diperbarui berkali-kali, dan nilai pemanfaatannya lebih tinggi. (3) Penggunaan kembali botol kaca. Menghemat sekitar 2,5% bahan bakar dibandingkan dengan mengeluarkan material kaca awal. (4) Dalam penggunaan kembali kertas, produksi kertas daripada kayu menghemat setidaknya 1/3 energi.
Dari aspek-aspek ini, penggunaan kembali bahan kemasan memang merupakan hal yang baik bagi negara dan masyarakat. Namun, sebagai sebuah perusahaan, hal itu tidaklah mudah. ​​Karena investasi dalam produksinya juga sangat besar, tetapi dari perspektif tanggung jawab perusahaan dan tanggung jawab sosial, efeknya tidak hanya untuk menghemat energi dan menggunakan kembali bahan, tetapi sebagai semacam tanggung jawab untuk melaksanakan kinerja yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan perkembangan masyarakat, tren kebutuhannya untuk kemasan dan bahan kemasan juga akan berkembang ke arah ini. Oleh karena itu, kinerja ini juga mendorong orang untuk memperhatikan dinamika kemasan dan bahan kemasan di masa depan. Dengan perhatian perusahaan dan masyarakat, penelitian dan pengembangan penggunaan kembali bahan kemasan juga akan menjadi arus utama masyarakat di masa depan. Oleh karena itu, penggunaan kembali bahan akan menjadi lebih matang, yang juga merupakan apa yang diharapkan orang.


Dapatkan harga terbaru? Kami akan merespons sesegera mungkin (dalam 12 jam)

Rahasia pribadi